stickersafety sign murah bahaya barang terjatuh dari atas WSLPC112 di Tokopedia ∙ Promo Pengguna Baru ∙ Cicilan 0% ∙ Kurir Instan. Setiap profesi yang digeluti memiliki berbagai macam potensi bahaya sesuai dengan bidang industri yang dijalani, seperti potensi jatuh, tenggelam, tersengat listrik dan lainnya. Sebagai pekerja yang bekerja di ketinggian, potensi bahaya dapat saja terjadi jika sang pekerja tidak memiliki keahlian atau kemampuan dalam meminimalisir dan menangani potensi bahaya bekerja di ketinggian yang mungkin saja terjadi. Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI, Nomor 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan pada Ketinggian, bekerja pada ketinggian adalah kegiatan atau aktifitas pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja pada tempat di permukaan tanah atau perairan yang terdapat perbedaan ketinggian dan memiliki potensi jatuh yang menyebabkan tenaga kerja atau orang lain yang berada di tempat kerja cedera atau meninggal dunia atau menyebabkan kerusakan harta benda. 2 Macam Tenaga Kerja di Ketinggian Pembagian tenaga kerja di ketinggian terbagi menjadi dua, yaitu Tenaga Kerja Pada Ketinggian TKPK dan Tenaga Kerja Bangunan Tinggi TKBT dengan beberapa pekerjaan yang diklasifikasikan seperti Panjat tower dan pohon Perawatan gedung tinggi Pengendalian burung di ketinggian Pembersihan gedung menggunakan gondola Mengerjakan konstruksi bangunan menggunakan scaffolding Pemasangan atau perbaikan AC dengan menggunakan scaffolding, tangga, dan lain sebagainya. Prosedur Bekerja di Ketinggian Dalam meminimalisir kecelakaan saat bekerja pada ketinggian, pemerintah melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI, Nomor 9 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Pekerjaan pada Ketinggian telah mengatur bahwa setiap perusahaan atau pengusaha harus memiliki prosedur kerja yang meliputi Teknik dan cara perlindungan jatuh; Cara pengelolaan peralatan; Teknik dan cara melakukan pengawasan pekerjaan; Pengamanan Tempat Kerja; dan Kesiapsiagaan dan tanggap darurat. Prosedur kerja tersebut haruslah dipahami oleh setiap pekerja yang bekerja di ketinggian agar potensi bahayanya dapat di minimalisirkan sebaik mungkin sehingga tidak menimbulkan kerugian materiil maupun nonmaterial. Selain itu, bekerja di ketinggian pastinya memiliki daerah berbahaya agar tidak ada masuknya orang yang tidak berkepentingan sehingga diperlukannya border pembagian wilayah dengan 3 kategori, yaitu Wilayah bahaya, merupakan daerah pergerakan Tenaga Kerja dan barang untuk bergerak vertikal, bergerak horizontal, dan titik penambatan; Wilayah waspada, merupakan daerah antara wilayah bahaya dan wilayah aman yang luasnya diperhitungkan sedemikian rupa agar benda yang terjatuh tidak masuk ke wilayah aman; Wilayah aman, merupakan daerah yang terhindar dari kemungkinan kejatuhan benda dan tidak mengganggu aktivitas Tenaga Kerja; Pembagian wilayah atau daerah berbahaya tersebut tentunya wajib dibuatkan denah horizontal dan denah vertikal di lokasi kerja sebagai pedoman bagi Tenaga Kerja, penanggung jawab lokasi, dan Pengawas Ketenagakerjaan. Potensi Bahaya Bekerja di Ketinggian memang berbeda-beda bagi setiap industri atau pekerjaan yang diemban, baik dampak pada fisik, lingkungan maupun tempat kerja. Untuk itu, ketahui lebih dalam bahaya apa saja yang dapat terjadi bekerja di ketinggian. Bahaya Mekanik Bahaya mekanis bersumber dari peralatan mekanis atau benda yang bergerak dengan gaya mekanika baik yang digerakkan secara manual maupun dengan penggerak. Bagian yang bergerak pada mesin mengandung bahaya seperti mengebor, memotong, menempa, menjepit, menekan dan bentuk gerakan lainnya. Gerakan mekanis ini dapat menimbulkan cedera atau kerusakan seperti tersayat, terjepit, terpotong dan terkelupas. Bahaya Listrik Energi listrik dapat mengakibatkan berbagai bahaya seperti kebakaran, sengatan listrik, dan hubungan singkat. Ketika pekerja tersengat listrik pada saat bekerja pada ujung bangunan dapat menyebabkan kecelakaan kerja yang berakibat fatal, seperti terjatuhnya pekerja yang berujung pada kematian. Bahaya Kimiawi Bahaya yang dapat ditimbulkan oleh bahan-bahan kimia antara lain, keracunan oleh bahan kimia yang bersifat racun, iritasi oleh bahan kimia yang memiliki sifat iritasi seperti asam kuat, kebakaran dan ledakan. Polusi dan pencemaran lingkungan. Ketika terjadi ledakan atau kebakaran pada ketinggian tertentu dan pekerja sulit untuk menyelamatkan diri, kemungkinan mereka akan loncat atau terjun ke bawah. Bahaya Fisik Bahaya yang berasal dari faktor-faktor fisik adalah seperti, bising, tekanan, getaran, suhu panas atau dingin, cahaya atau penerangan, dan radiasi dari bahan radioaktif sinar UV atau inframerah, contohnya kurang penerangan membuat pekerja tidak bisa jelas melihat lubang atau tidak hati-hati ketika menaiki tangga dan bisa membuat pekerja terjatuh maupun terpeleset. Bahaya Biologis Di berbagai lingkungan kerja terdapat bahaya yang bersumber dari unsur biologis seperti flora fauna yang terdapat di lingkungan kerja atau berasal dari aktivitas kerja. Beberapa bahaya yang ada pada saat bekerja pada ketinggian antara lain terjatuh falling down, terpeleset slips, tersandung trips, dan kejatuhan material dari atas falling object. Sebagai upaya terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan keselamatan setiap pekerja terjamin, perusahaan harus menyediakan tenaga kerja kompeten dan berwenang di bidang K3 dalam pekerjaan di ketinggian melalui pelatihan Training Teknisi K3 Bekerja di Ketinggian dengan sertifikasi BNSP.
Ternyata meletakkan banyak barang di atas kulkas memiliki dampak negatif, bahkan bahaya. Dikutip dari meletakkan barang-barang berukuran besar hingga berukuran kecil dapat menghalangi panas keluar. Kompresor akan bekerja lebih keras dari seharusnya, yang mana akan membuat tagihan listrik melonjak. Umur kulkas jadi lebih pendek.
Terpeleset, tersandung, dan terjatuh mengakibatkan lebih dari pekerja mengalami cedera setiap tahunnya atau rata-rata satu pekerja mengalami cedera setiap dua menitnya.─ Occupational Safety and Health Administration OSHA dan National Safety Council NSC Terpeleset slip, tersandung trip, dan terjatuh fall mungkin terlihat bukan masalah besar, namun ketiganya menyumbang insiden yang cukup banyak dan fatal di tempat kerja. Di Amerika Serikat, kecelakaan akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh menyumbang 15% kematian tidak disengaja, menempati urutan kedua setelah kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor. Dampak yang ditimbulkan akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh tidak pernah sederhana. Tidak hanya mengakibatkan luka ringan, cedera serius/ fatal hingga kematian bagi pekerja, namun juga mengakibatkan kerugian ekonomi bagi perusahaan. Maka sangat penting bagi manajemen dan pekerja untuk memahami bagaimana terpeleset, tersandung, dan terjatuh dapat terjadi serta bagaimana cara menghilangkan atau meminimalkan bahaya tersebut di tempat kerja. Apa itu terpeleset, tersandung, dan terjatuh? Terpeleset Terpeleset terjadi karena kurangnya gesekan atau traksi antara alas kaki yang pekerja gunakan dan permukaan lantai. Penyebab umum terpeleset, di antaranya Tumpahan di lantai kerja Permukaan lantai yang basah atau berminyak Bahan-bahan kering yang jika tercecer dapat menyebabkan lantai kerja menjadi licin, seperti debu, tepung, pasir, serbuk kayu, dan sebagainya. Alas kaki licin Bahaya yang terbentuk akibat cuaca, seperti genangan air, salju, dll. Tersandung Tersandung terjadi ketika kaki menabrak sebuah benda dan pada saat bersamaan tubuh tetap bergerak, sehingga mengakibatkan pekerja kehilangan keseimbangan. Penyebab umum tersandung, di antaranya Material yang melintang di area lantai kerja, seperti kabel, selang, kawat, atau benda lain Pencahayaan yang buruk Permukaan lantai kerja tidak rata, misalnya adanya karpet, perbedaan atau pergantian ketinggian permukaan lantai Tangga yang rusak atau ketinggian anak tangga yang tidak sama. Terjatuh Terjatuh dapat terjadi di level yang sama atau terjatuh ke level yang lebih rendah. Terjatuh terjadi ketika pekerja kehilangan keseimbangan akibat terpeleset atau tersandung. Siapa yang bertanggung jawab melakukan pencegahan bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh? Manajemen memiliki tanggung jawab penting untuk melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. Upaya manajemen dalam melindungi pekerja salah satunya adalah dengan mengembangkan program pencegahan bahaya yang ada di tempat kerja. Manajemen dapat mengembangkan langkah-langkah pencegahan melalui pelaksanaan tata graha yang baik, memasang rambu-rambu K3, hingga pelatihan untuk pekerja. Namun perlu Anda ketahui, dalam pencegahan bahaya ini, manajemen tidak dapat memaksa pekerjanya untuk tetap fokus dan konsentrasi selama bekerja, tetapi manajemen dapat membantu para pekerja untuk memahami bagaimana perilaku atau kondisi mereka bisa mempengaruhi keselamatan mereka sendiri. Dalam hal ini, pekerja juga memiliki tanggung jawab yang sama seperti manajemen. Pekerja bertanggung jawab atas keselamatan mereka sendiri. Manajemen dapat membantu menumbuhkan tanggung jawab pekerja dengan mengubah kebiasaan, menumbuhkan kesadaran dan memberikan pelatihan. Pelatihan dapat mendorong pekerja untuk membangun perilaku aman dan sama-sama bertanggung jawab dalam mengurangi frekuensi kecelakaan kerja akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh. Tanggung Jawab Perusahaan Tanggung Jawab Pekerja Memberikan pelatihan Berpartisipasi aktif dalam pelatihan Memelihara kondisi area kerja Melaporkan isu pemeliharaan terkait kondisi di area kerja Mengembangkan kebijakan/ prosedur Mematuhi kebijakan/ prosedur Membuat prosedur tata graha yang baik good housekeeping Mematuhi atau menerapkan prosedur tata graha yang baik good housekeeping Membangun budaya keselamatan di perusahaan Terlibat dalam membangun budaya keselamatan di perusahaan Selalu mengingatkan pekerja tentang pentingnya keselamatan pejalan kaki atau saat berada di jalur kendaraan Memperbaiki perilaku tidak aman/ kebiasaan saat berjalan kaki, serta menjadikan keselamatan sebagai prioritas Apa yang harus dilakukan untuk mencegah bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh di tempat kerja? Menurut OSHA, bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh merupakan masalah serius bagi pekerja dan perusahaan, namun risikonya dapat diminimalkan dengan 10 langkah pencegahan berikut ini 1. Gunakan alas kaki yang tepat Cara ini cukup sederhana, namun sering kali terabaikan. Dalam hal ini, pengusaha wajib menyediakan sepatu keselamatan yang tepat sesuai kondisi area kerja. Pastikan alas kaki memiliki fitur anti licin, nyaman dan pas digunakan pekerja. 2. Pasang pelapis lantai Periksa lantai yang tidak rata dan rusak. Ganti segera apabila diperlukan. Pertimbangkan untuk memasang pelapis lantai anti slip atau mengganti pelapis lantai yang sudah aus. Hal ini dapat mencegah bahaya terpeleset, terutama di area yang terdapat banyak debu dan gemuk. 3. Jaga area kerja tetap bersih, rapi, dan aman Pastikan Anda menerapkan tata graha housekeeping yang baik di tempat kerja. Pastikan lantai kerja tetap kering dan bersih. Segera bersihkan permukaan yang basah atau terdapat tumpahan. Letakkan barang atau peralatan kerja sesuai posisi yang telah ditetapkan. Buatlah demarkasi yang membedakan jalur pekerja dan area penumpukan barang. Rapikan kabel-kabel yang melintang dan beri pelindung untuk meminimalkan risiko tersandung. Pastikan semua area jalan bebas dari halangan apa pun. 4. Pastikan area kerja memiliki pencahayaan yang baik Penyediaan pencahayaan yang baik di area kerja dan area pejalan kaki perlu dilakukan agar pandangan lebih jelas. Selain meminimalkan kecelakaan kerja, pencahayaan yang baik juga dapat berdampak baik pada peningkatan produktivitas, efisiensi kerja, dan pengurangan kesalahan kerja. 5. Pasang tanda peringatan atau alat pengaman Pemasangan tanda peringatan, barikade, atau alat pengaman lainnya dimaksudkan untuk membatasi akses ke area yang menimbulkan kemungkinan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh. 6. Memasang floor marking di area lorong Pasang floor marking penandaan pada lantai di lorong-lorong untuk memberi tahu dimana letak area pejalan kaki, pintu dan tangga. Jaga area lorong tetap bersih, mendapat pencahayaan yang cukup dan jalur bebas dari halangan apa pun. 7. Memasang rambu K3 terpeleset, tersandung dan terjatuh Memasang rambu K3 dapat membantu mengingatkan pekerja akan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh yang terdapat di area kerja dan mengingatkan pekerja agar selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas di area yang berpotensi menimbulkan bahaya-bahaya tersebut. 8. Gunakan alat pelindung jatuh yang tepat dan memadai Sistem perlindungan bahaya jatuh adalah komponen yang penting dalam perencanaan pencegahan bahaya terjatuh. Pastikan pekerja menggunakan alat pelindung jatuh yang tepat dan peralatan dalam kondisi baik saat bekerja di ketinggian. 9. Periksa tangga atau perancah sebelum bekerja di ketinggian Sebelum menggunakan tangga atau perancah, periksa kelayakan peralatan tersebut sebelum digunakan. Inspeksi harus dilakukan oleh pekerja yang kompeten dan terlatih. Lakukan pemeriksaan visual dan menyeluruh pada tangga atau perancah. Jika tangga atau perancah tidak layak pakai, pasang rambu K3 untuk memberi tahu pekerja lain bahwa peralatan tersebut tidak dapat digunakan/ sedang diperbaiki. 10. Berikan pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh Seperti jenis bahaya lainnya, bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh juga menjadi fokus penting dalam pelatihan keselamatan untuk pekerja. Pastikan semua orang yang berada di area kerja, mengenali dan memahami pencegahan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh serta mereka menggunakan Alat Pelindung Diri APD dengan benar bila diperlukan. Penting! 1. Kebanyakan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh dapat dicegah 2. Selalu waspada setiap bahaya, seperti kondisi tangga yang tidak aman, permukaan lantai yang basah dan licin, serta pencahayaan yang buruk. 3. Segera perbaiki setiap bahaya yang Anda temukan atau laporkan potensi bahaya tersebut ke supervisor Anda. Semoga Bermanfaat, Salam safety! Sumber
Hampir setiap rumah kini memiliki lemari pendingin atau kulkas. Tak jarang kita meletakkan barang di atas kulkas demi mengirit tempat.. Namun ternyata barang-barang ini sebaiknya tidak diletakkan di atas kulkas karena bahaya. Baca Juga: Kulit Orang Asia Lebih Mudah Alami Flek Hitam, Apakah Berbahaya? Sebagaimana diketahui, memanfaatkan ruang di atas kulkas, terlebih di dapur yang Beberapa hari yang lalu kita dikejutkan oleh berita jatuhnya crane di Mekkah sehingga menyebabkan banyak jamaah haji yang wafat. Resiko benda jatuh, baik besar maupun kecil, sudah menjadi fokus para profesional Keselamatan Kesehatan Kerja karena sudah banyak menelan Gambar benda kecil dapat saja menjadi masalah untuk keselamatan kerja jika benda tersebut di jatuhkan dari ketinggian dan mengenai pekerja di bawahnya. Menurut data dari RoSPA, kecelakaan karena benda jatuh merupakan 10 penyebab dari kematian dan luka parah pada Industri Minyak dan Gas dan menjadi kecelakaan nomor 3 terbesar penyebab kematian di rumah dan tempat contoh, baut dengan berat “hanya” 220 gram dengan dimensi inchi ini di bawah ini dapat menghasilkan energi 65 joules jika dijatuhkan dari atas. Sementara batas toleransi untuk timbulnya luka adalah 40 joules, itu berarti benda sekecil ini mampu menjadi sumber bahaya jika dijatuhkan dari yang awalnya statis kemudian jatuh dari ketinggian tertentu dikenal dengan istilah drops. Tingkat resiko dari drops sangatlah bergantung pada beratnya benda dan ketinggian benda jatuh. Untuk memahami besaran resikonya, simaklah kalkulator resiko drops berikutDalam kalkulator resiko di atas, terlihat jelas bahwa semakin berat benda maka semakin berisiko untuk keselamatan kerja begitupula semakin tinggi benda jatuh maka semakin tinggi pula Drops ada 2 yaituBenda drop statis, yaitu sebuah benda solid yang terlepas dan jatuh dari posisinya dengan beratnya. Sebagai contoh, sebuah mur yang jatuh dari derik Rig atau jatuhnya kabel tray karena drop dinamis, yaitu sebuah benda solid yang terlepas dari ikatan karena adanya gaya luar dari benda lain yang bergerak. Contoh benda drop dinamik adalah garpu forklift yang menjatuhkan palet dari mencegah drop, 2 tahap pengendalian harus dilakukanMetode pengamanan primerAdalah metode untuk mengamankan/mengaitkan peralatan ke struktur. Contohnya mur, baut, klem, las, skrup, pengurung, dllMetode retensi sekunderDescription of the method providing secondary securing the equipment to the structure ie wire slings, encasement, lock nuts, lock washers, tab washers, lock wire, split pins, roll pins, spring clips, clamps, safety chains etc.Adalah metode yang menyediakan pengaman kedua ke struktur contoh kawat, sling, pembungkus, kunci mur, cincin pengunci, kawat pengunci, split pin, roll pin, spring pin, rantai safety, dllDrops juga tidak hanya membahas terkait dengan pengaman peralatan dari resiko jatuh, tapi juga membahas terkait dengan bagaimana mengangkat barang yang aman. Salah satu contoh metode mengangkat yang aman ditujukan oleh Shell di mana perusahaan tersebut merekomendasikan untuk melakukan tubular handling seperti gambar di bawah setelah terjadi beberapa DropsOnline. Retrieved september 21, 2015, from How To Improve you Drop Safety 2010, August 4. Dropped Object Prevention S. DRopped Object Prevention . Retrieved September 21, 2015, from Drill Safe Health and Safety Manager di Perusahaan Multinasional, Master Degree di Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Indonesia. Selalu senang untuk berdiskusi terkait dengan K3 Barangpemenuhan kebutuhan manusia seperti laptop, ebook reader,tablet PC, handpone dan lain sebagainya hanya diletakan di atas meja kerja saja bahkan berantakan saat tidak digunakan. Kondisi tersebut menyebabkan barang mudah dicuri. Beberapa keunggulan teknologipun dapat dirancang agar kesulitan dalam pengamanan barang tersebut dapat teratasi, di antaranya yaitu rancang bangun sistem pengaman
- Bagi Anda yang punya kebiasaan meletakkan barang-barang di atas kulkas, sebaiknya jangan lagi dilakukan. Ternyata, meletakkan banyak barang di atas kulkas memiliki dampak negatif, bahkan bahaya. Dikutip dari meletakkan barang-barang berukuran besar hingga berukuran kecil dapat menghalangi panas akan bekerja lebih keras dari seharusnya, yang mana akan membuat tagihan listrik melonjak. Umur kulkas jadi lebih pendek. Baca juga 8 Bahan Makanan Ini Tidak Boleh Disimpan di Kulkas, Apa Saja? Melansir Hunker, memanfaatkan ruang di atas kulkas, terlebih di dapur yang kecil, memang bisa jadi solusi bagi sebagian orang. Kantong bekas belanjaan, keranjang plastik, hingga pernak-pernik dapur lain bisa diletakkan di sana. Namun, jika ingin menempatkan barang di atas kulkas, pastikan Anda meletakkan alas tahan panas antara barang-barang dan kulkas. Tujuannya supaya barang-barang tersebut tidak bergoyang atau terjatuh, saat kulkas dibuka. Pastikan keamanan kulkas Ketika menyimpan barang-barang yang berat, dan lainnya di atas kulkas, pastikan mereka tetap berada di tempat mereka diletakkan. Setiap membuka pintu, kulkas pasti akan bergetar. Barang-barang yang ada di atas kulkas bisa bergeser jika barang-barang yang berat, tanpa Anda sadari, bergeser dan terjatuh dari atas kulkas yang dapat membahayakan. Sama halnya barang-barang kecil lain, bisa terjatuh dan rusak. Baca juga 5 Penyebab dan Cara Mencairkan Bunga Es di Freezer Kulkas Hindari bahaya Sebagian besar kulkas memiliki peringatan agar tak meletakkan barang di atas kulkas. Baca instruksi pabrik sebelum memasang rak atau lemari di atas lemari es, bahkan meletakkan barang besar di sana. Penyimpanan barang di atas kulkas bisa menyebabkan masalah energi. Terlebih, jika barang-barang yang disimpan jatuh di sisi dan belakang kulkas, yang mana bisa jadi risiko bahaya kebakaran yang serius. Letakkan kulkas di tempat aman Jika kulkas berada di tempat lain, seperti di luar atau di ruangan yang lebih hangat seperti ruang tamu, menempatkan barang di atas lemari es bisa lebih bermasalah. Kulkas yang disimpan di luar dapur dapat mengalami masalah dengan air hujan, sistem kelistrikan yang kelebihan beban, dan banyak lagi. Untuk lemari es yang tidak berada di area dapur, ruang di atas kulkas bisa cepat panas. Letakkan rak setidaknya 3 inci di atas bagian atas alat. Hal ini untuk menambah ruang dan mengurangi bahaya kebakaran yang dapat disebabkan oleh bahan mudah terbakar yang disimpan di atas lemari es. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
BahayaKejatuhan Benda. Kejatuhan sesuatu dari atas telah menyebabkan sebagian besar luka berat dan bahkan kematian. Disamping mamakai topi dan sepatu pengaman, tindakan pencegahan berikut sangat penting untuk mencegah jenis kecelakaan ini. Objects falling from above and striking people below cause some of the most serious injuries and even
Berdepan detik bayi terjatuh adalah pengalaman paling mengerikan bagi ibu ayah. Biarpun sudah berjaga-jaga dengan anak di hadapan mata, namun kesilapan sedikit sahaja mampu mengundang risiko yang besar. Jika hanya memberikan kesan terhadap kulit sahaja tanpa kecederaan otak, anda tidak perlu risau biasanya ia tidak serius. Namun secara visualnya mampu buatkan ibu ayah risau dan panik. Baca juga Bayi 5 Bulan Ke Atas Sudah Pandai Bergolek, Ibu Sila Waspada Jika Anak Terjatuh Katil! Kisah benar bayi terjatuh dari stroller credit to sources Menurut seorang petugas perubatan, Kamarul Ariffin Nor Sadan, beliau menceritakan detik mencemaskan apabila menerima kes seorang bayi terjatuh dari stroller. ”Anak saya jatuh dari stroller, selepas itu dia menangis tidak henti-henti,” kata si ibu dalam keadaan yang begitu panik. Tambahnya, si ibu berkenaan sudah pun memujuk anak kecilnya. Namun tidak berhasil. Apabila saya melihat sahaja keadaan bayi itu, terus dilanda rasa gemuruh. Ketika menyentuh dan melakukan pemeriksaan, ternyata apa yang saya khuatiri berlaku sememangnya sedang terjadi! Otot lehernya sudah mengeras, tangan lurus dan kakinya melunjur. Allah! Ini tandanya bayi mula mengalami masalah sawan dan juga bermakna berlakunya kecederaan otak. Bukan itu sahaja, ada beberapa lagi tanda lain yang saya periksa. Tindakan ibu bapa sekiranya berdepan anak terjatuh Ibu ayah dinasihatkan untuk melakukan beberapa perkara yang sama semasa berdepan anak terjatuh, iaitu 1. Tanda-tanda lebam credit to sources Ini menunjukkan telah berlakunya kecederaan tisu badan seperti otot, tendon, lemak, kulit dan kapilari salur darah halus. Jika lebam kelihatan sangat besar, keras dan berwarna gelap, ibu ayah jangan berlengah lagi untuk segera membawa anak berjumpa doktor. Ada kemungkinan berlakunya hematoma iaitu pendarahan di bawah lapisan kulit. 2. Luka dan berdarah Setelah melakukan pemeriksaan, anda menyedari keluarnya darah, bertenang dan periksa saiz luka berkenaan. Sekiranya lebarnya melebihi satu jari, saya sarankan anda terus bawa ke hospital. Sementara itu, ibu ayah boleh cuci luka tersebut menggunakan air bersih dan tekap. Tidak perlu mencucinya berulang kali. Darah hanya akan berhenti apabila kita tekap luka berkenaan. 3. Retak credit to sources Sekiranya anda menyedari berlaku perubahan atau keganjilan pada bentuk kepala si manja, cuba untuk meraba kepalanya. Khuatir ada keretakan di bahagian tengkorak. Hanya keretakan sehingga tulang tengkorak terbenam atau terangat dapat dirasa. Jika ibu ayah tidak pasti tentangnya, bawalah berjumpa doktor. 4. Anak menangis tanpa henti Sekiranya anak kecil anda berusia 3 tahun ke bawah menangis tanpa henti incosolable cry atau tidak boleh dipujuk, ini berkemungkinan dia mengalami sakit bahagian kepala. Hal yang perlu anda tahu adalah sakit kepala berpanjangan boleh mengakibatkan kesan kecederaan terhadap otak. Justeru, segeralah merujuk ke hospital atau klinik yang berdekatan. 5. Pandangan bertukar menjadi kabur Bahagian otak yang memproses kelihatan terletak di bahagian belakang kepala. Jika terhantung di bahagian belakang kepala dan selepas itu pandangan anak menjadi kabur, ada kemungkinan dia mengalami kecederaan otak. 6. Muntah credit to sources Kadang-kadang selepas terhantuk atau terjatuh, anak akan menjadi muntah. jika ini berlaku secara berterus, ia mungkin tanda adanya kecederaan dalam otak. Penyebab utama terjadinya gejala muntah ini adalah kerana tekanan otak mengalami peningkatan mendadak. 7. Sawan Ini juga antara salah satu tanda berlakunya kecederaan otak. Simptom sawan adalah mata anak naik ke atas, mulut menjadi berbuih, bibir biru, kejang leher tangan dan kaki, terkencing, terberak dan sebagainya. Jika ibu menyedari anak menunjukkan tanda ini, segera berjumpa dengan doktor. Manakala sekiranya anak tidak sedarkan diri selepas terhantuk atau terjatuh, ia mungkin telah berlakunya kecederaan otak. Masalah ini boleh berlaku kerana gegaran, lebam dan pendarahan. Bawalah si manja anda berjumpa doktor di fasiliti perubatan berdekatan. Ibu ayah perlu memantau keadaan anak dalam masa 24 hingga 48 jam selepas terjatuh. Sebahagian simptom yang disebutkan di atas kadang-kadang tidak berlaku serta-merta selepas terjatuh, namun terjadi lewat sedikit. Jika tiada tanda-tanda yang membimbangkan, boleh beri si manja Paracetamol dan letakkan tuaman ais pada kawasan yang terjatuh bagi mengurangkan rasa sakit dan bengkak yang besar. Boleh tuam selama 5 hingga 10 minit, kemudian ulang 3 kali sehari. Nasihat terakhir Jika anak terjatuh, buatlah keputusan mengikut naluri hati seorang ibu. Walaupun kelihatan elok sahaja, tetapi anda perlu berasa risau dan bawalah mereka berjumpa doktor. Sumber Kamarul Ariffin Nor Sadan Kredit foto istock Peringatan Anda tidak dibenarkan menyiar artikel ini di mana-mana laman web atau status Facebook yang lain, tanpa pemberian kredit dan pautan yang tepat lagi berfungsi pada artikel asal di laman theAsianparent Malaysia Ada isu keibubapaan yang buat anda risau? Jom baca artikel atau tanya dan dapat terus jawapan dalam app theAsianparent kami! Download theAsianparent Community di iOS dan Android sekarang! Terjatuhmerupakan salah satu penyumbang kecelakaan yang berakibat cidera yang parah atau kematian, terutama pada pekerjaan yang dilakukan di atas ketinggian. Perlu adanya perencanaan awal sebelum pekerjaan dilakukan terutama terkait kelengkapan prosedur dan peralatan keselamatan. Salah satu kecelakaan yang paling sering terjadi pada kaum lansia adalah sering terjatuh. Hal ini tidak bisa dibiarkan karena berbahaya untuk kesehatan. Lansia yang tiba-tiba sering jatuh dan hilang keseimbangan dapat berisiko mengalami cedera otot hingga gegar otak. Oleh sebab itu, penting bagi anggota keluarga maupun caregiver untuk mengetahui apa penyebab lansia sering terjatuh dan bagaimana cara mengantisipasinya agar risiko jatuh pada lansia dapat diminimalisir. Simak informasi selengkapnya berikut ini. Penyebab lansia sering jatuh Lansia dapat dengan mudah terjatuh di tangga, kamar mandi, ruangan yang remang, karpet yang tidak digelar dengan rapi di atas lantai, hingga saat mencoba untuk meraih barang di lemari dan sebagainya. Beberapa penyebab lansia sering terjatuh adalah 1. Gangguan keseimbangan tubuh Risiko jatuh pada lansia akan meningkat akibat adanya gangguan keseimbangan tubuh. Hal ini biasanya dialami oleh lansia yang menderita penyakit seperti Parkinson dan stroke. Sejumlah kondisi lainnya seperti hipertensi, dehidrasi, dan gangguan pendengaran yang menyebabkan kepala pusing juga bisa berimbas pada terganggunya keseimbangan sehingga lansia mudah jatuh. 2. Otot tubuh melemah Salah satu perubahan fisik pada lansia adalah melemahnya otot tubuh. Ini yang jadi penyebab lansia rentah jatuh. Tidak bisa dipungkiri, seiring bertambahnya usia, otot-otot tubuh akan berkurang kekuatannya. Padahal, otot memiliki peran penting dalam menopang dan menunjang pergerakan tubuh. Tak ayal, melemahnya otot tersebut membuat lansia kesulitan untuk bergerak, seperti saat berjalan, hingga akhirnya membuatnya sering terjatuh. Oleh sebab itu, sebaiknya anggota keluarga maupun caregiver yang merawat perlu untuk mendampinginya setiap beraktivitas. 3. Gangguan penglihatan Adanya gangguan penglihatan pada lansia seperti katarak dan glaukoma juga dapat meningkatkan risiko jatuh pada lansia. Penglihatan yang buruk akan membuat lansia kesulitan untuk melihat benda-benda di sekitarnya. Alhasil, lansia berpotensi menabrak atau menyenggol barang-barang tersebut hingga akhirnya terjatuh. 4. Hilang kesadaran Lansia jatuh bisa karena ia tiba-tiba saja kehilangan kesadaran alias pingsan. Umumnya, kasus ini dialami oleh lansia yang mengalami masalah pada jantung, seperti Detak jantung cepat takikardia Detak jantung lambat bradikardia Detak jantung tidak teratur fibrilasi atrium Baca JugaSenolytics Obat Potensial yang Tengah Diuji untuk Melawan PenuaanApa Itu Alzheimer? Kenali Tahapan dan Gejalanya7 Gejala Osteoporosis Tahap Awal dan Lanjut yang Perlu Diwaspadai Risiko bahaya bagi lansia yang sering terjatuh Insiden jatuh pada lansia sekilas tampak tidak serius. Namun, sebenarnya lansia jatuh dapat mengakibatkan dirinya mengalami masalah serius di kemudian hari apabila hal ini terjadi berulang-ulang, seperti 1. Perdarahan otak Saat terjatuh, kepala dapat menghantam lantai dan menyebabkan benturan. Trauma kepala ini dapat membuat pembuluh darah di otak di pecah, dan menyebabkan perdarahan otak. Jika tidak segera ditangani, perdarahan otak dapat menyebabkan kehilangan kesadaran dan bahkan kematian.. 2. Cedera saraf tulang belakang Salah satu akibat lansia jatuh yang juga umum terjadi adalah cedera saraf tulang belakang. Cedera saraf tulang belakang dapat menyebabkan seseorang kehilangan kemampuan gerak tertentu, umumnya bagian bawah tubuh. Selain tidak dapat menggerakkan dan merasakan bagian tubuh tertentu, cedera saraf tulang belakang akibat kecelakaan karena sering jatuh dapat membuat penderita kehilangan kendali buang air besar dan kecil, rasa sakit atau sensasi menyengat, serta perubahan pada fungsi seksual. 3. Gegar otak Salah satu bahaya lansia terjatuh yang juga umum terjadi adalah gegar otak. Gegar otak membuat seseorang mengalami kehilangan fungsi otak secara sementara. Orang yang mengalami gegar otak tidak selalu kehilangan kesadarannya, tetapi gegar otak dapat membuat penderita menjadi linglung. Gegar otak berpengaruh pada memori, refleks, daya nalar, cara berbicara, koordinasi otot, dan keseimbangan tubuh. Tidak jarang penderita tidak dapat mengingat kejadian sebelum atau sesudah kecelakaan 4. Keretakan tengkorak Keretakan pada tengkorak disebabkan oleh adanya benturan kuat yang dapat terjadi saat terjatuh. Beberapa gejala ringan yang dapat dialami adalah mual, penglihatan kabur, hilangnya keseimbangan, leher yang kaku, sakit kepala, muntah, gelisah, mudah marah, kebingungan, rasa kantuk yang berlebih, pingsan, dan pupil yang tidak bereaksi terhadap cahaya. Sementara gejala berat yang dapat dialami adalah rasa sakit yang parah, pembengkakan, kemerahan, dan sensasi hangat di daerah yang terbentur, dan memar pada daerah yang cedera, di bawah mata, atau di belakang telinga. Perdarahan dapat terjadi pada luka di dekat daerah yang cedera, di daerah cedera, atau di sekeliling mata, telinga, dan hidung. Perdarahan juga dapat timbul di kulit sebagai lebam. 5. Cedera aksonal difus diffuse axonal injury Bahaya lansia sering terjatuh juga bisa memengaruhi sel saraf pada otak. Saat jatuh, otak dapat bergerak secara cepat dan tiba-tiba yang mana menyebabkan jaringan otak putus. Cedera ini merupakan salah satu cedera otak paling umum dan yang paling parah. Jika cedera aksonal difus parah, maka penderita dapat kehilangan kesadaran selama enam jam atau lebih. Saat cedera tidak parah, penderita tetap sadar tetapi dapat mengalami beberapa gejala kerusakan otak. Baca JugaMacam-Macam Obat Osteoporosis Agar Tulang Tidak Semakin KeroposBerapa Tekanan Darah Normal pada Lansia? Ini InformasinyaMengenal Post Power Syndrome yang Kerap Dialami Lansia Ini yang harus dilakukan saat lansia terjatuh Saat mendapati lansia terjatuh, tetaplah tenang dan jangan panik. Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan sebagai pertolongan pertama lansia jatuh, yaitu Mintalah lansia mengambil napas dalam dan tetap diam di tempat untuk mengatasi syok setelah terjatuh. Jangan langsung cepat-cepat berdiri karena bisa mencederai otot. Tanyakan apakah ada yang luka atau sakit. Perhatikan luka atau kemungkinan patah tulang. Jangan pindahkan lansia apabila terdapat tulang yang patah. Cara memindahkan yang salah justru dapat memperburuk fraktur. Segera telepon rumah sakit. Jika kondisinya cukup stabil, carilah pegangan pada benda yang kokoh atau bantu ia berpegangan dan bangun. Beristirahatlah sejenak untuk membantunya menyesuaikan tekanan darah kembali. Apabila saat membantunya bangun, lansia merasakan sakit, berhentilah pada titik itu dan gerakan tubuh secara perlahan untuk membantunya menemukan posisi yang lebih nyaman. Setelah jatuh dan keadaan mulai stabil, tak ada salahnya untuk memeriksakan diri ke dokter demi memastikan kondisi baik-baik saja. Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter mengenai nutrisi atau vitamin apa saja yang mungkin dibutuhkan untuk mencegah lansia terjatuh. Cara mencegah lansia terjatuh Ada berbagai cara yang bisa Anda lakukan untuk melindungi lansia dari risiko terjatuh. Berikut ini sejumlah langkah pencegahan jatuh pada lansia 1. Berkonsultasi dengan dokter Berkonsultasi rutin dengan dokter bermanfaat bagi para lansia untuk mengetahui apa saja yang memicu lansia mudah terjatuh. Dokter biasanya akan menilai kondisi lansia dengan mengajukan beberapa pertanyaan umum, seperti Apakah pernah terjatuh sebelumnya? Apakah penyebabnya berasal dari penyakit tertentu? Adakah efek samping obat tertentu yang membuat mereka mudah terjatuh? Apakah lansia perlu menggunakan tongkat atau berpegangan saat berjalan? Apakah mereka merasa tubuhnya tidak stabil? 2. Pahami rutinitas lansia Supaya bisa meminimalisir risiko jatuh pada lansia, Anda juga perlu memahami kegiatan sehari-harinya. Kenali dan catat apa saja yang bisa memicu lansia jatuh, mulai dari bangun pagi hingga kembali tidur di malam hari. Anda perlu mengetahui perabot apa saja di rumah yang membuat lansia sering tersandung, obat-obatan yang mengganggu koordinasi tubuhnya, serta bahaya lain yang ada di sekitar tempat tinggal lansia. 3. Jauhkan lansia dari jangkauan barang-barang berbahaya yang ada di rumah Bahaya lebih rentan terjadi di area dapur, ruang tamu, kamar mandi, tangga, dan lorong rumah. Bahaya ini bisa berasal dari perabotan, tata letak, bahkan kebersihan rumah Anda. Anda bisa mencegah lansia agar tidak terjatuh dengan cara menyingkirkan sumber bahaya di rumah. Berikut caranya Pindahkan meja kecil, rak, atau tanaman dari tempat yang sering dilewati Simpan tumpukan pakaian, makanan, perabot makan, dan peralatan lain yang sering digunakan dalam tempat yang mudah diraih Segera bersihkan semua tumpahan air, minyak, serta remah makanan Rapikan kumpulan kotak, tumpukan koran, serta kabel yang menghalangi jalan Perbaiki lantai dan karpet yang rusak atau mencuat Singkirkan karpet yang tidak diperlukan 4. Gunakan peralatan pengaman Menyediakan peralatan pengaman bisa membantu Anda mencegah lansia agar tidak mudah terjatuh di rumah. Buatlah lingkungan tempat tinggal lansia seaman dan senyaman mungkin dengan memasang peralatan berikut Memasang pegangan tangan pada kedua sisi tangga Menyediakan dudukan toilet khusus dengan penyangga lengan Alas antilicin di bawah pancuran air dan lantai kamar mandi yang sering dipijak Tempat duduk khusus di kamar mandi agar lansia bisa mandi sambil duduk Pegangan di sekitar pancuran air atau bak mandi 5. Upayakan rumah Anda memiliki cahaya yang cukup Menyingkirkan bahaya terlihat saja terkadang tidak cukup untuk mencegah lansia agar tidak terjatuh. Mereka sering kali tidak fokus dan tidak menyadari adanya bahaya karena menurunnya kemampuan penglihatan. Pastikan tempat tinggal lansia memiliki pencahayaan cukup dengan memasangkan lampu di kamar tidur, kamar mandi, serta lorong rumah. Tombol lampu pun juga harus bisa dicapai dengan mudah, dan selalu siapkan lampu senter yang mudah dijangkau untuk keadaan darurat. Catatan dari SehatQ Lansia jatuh disebabkan oleh hal-hal yang terkait dengan penurunan fungsi tubuhnya seiring penuaan yang terjadi. Pastikan Anda maupun caregiver yang menangani lansia selalu mendampingi di setiap kegiatan yang dilakukan. Punya pertanyaan seputar kesehatan lansia lainnya? Jangan ragu untuk chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SwehatQ. Download aplikasi SehatQ sekarang juga di App Store dan Google Play. Gratis!

Lebihdari 145.000 orang bekerja di lebih 7.000 gudang (warehouse) di Amerika Serikat.Pada tahun 2012, tercatat 677 kasus kecelakaan fatal yang terjadi di area gudang.− Bureau of Labor Statistics. Data Bureau of Labor Statistics juga mencatat, lebih dari 3 juta kecelakaan terjadi di tempat kerja setiap tahunnya dan diantaranya banyak terjadi di area gudang.

Hallo Safetyzen, pada kesempatan kali ini. Kami akan membahas toolbox safety yang berkaitan dengan bahaya kejatuhan benda. Ini termasuk bahaya mekanik. Untuk itu kita harus memahami lebih dalam untuk mengantisipasi masalah Kejatuhan BendaKejatuhan sesuatu dari atas telah menyebabkan sebagian besar luka berat dan bahkan kematian. Disamping mamakai topi dan sepatu pengaman, tindakan pencegahan berikut sangat penting untuk mencegah jenis kecelakaan ini. Objects falling from above and striking people below cause some of the most serious injuries and even fatalities. Besides wearing head and foot protections the following preventive action is very essential ti prevent these injuries. Bila bekerja diatas ketinggian. / Over head job 1 Beri peringatan kepada orang - orang di bawah dengan tanda peringatan menutup jalan masuk ketempat dibawah tersebut dan komunikasi yang baik Warn those below by signs, barricades, and good communication 2 Jangan membawa perkakas atau barang barang dengan tangan waktu naik atau turun dari tangga. Pergunakanlah tali dan tempat untuk menaik - turunkan perkakas atau barang - barang Don’t carry tools or materials up a ladder. Use a hand line, containers, or backets on a line. 3 Jangan meletakkan barang barang dan perkakas diats panggung kerja, diatas tangga, dipegangan tangga, atau pinggiran jendela. Keep tools and materials away from edges of platforms, ladders, off railings or window sills 4 Jangan mengantongi perkakas, karena akan jatuh waktu anda membungkuk Don’t stick tools in your pockets, because they may fall out when you bend Bekerja pada Penumpukan barang – barang. / Stacking materials 1 Barang barang harus ditumpuk ditempat yang rata dan dalam ketinggian yang aman Materials should be piled on a flat base, and at a reasonable height 2 Disekitar mesin mesin yang berputar matikan mesin sebelum mengerjakannya Turn off the engine before working on it. 3 Jangan meletakan perkakas di mesin mesin yang bergerak, karena perkakas tersebut bisa jatuh / terlempar ke arah anda Keep tools away from moving machinery, they may get thrown, fall on or fly at your or someone 4 Pakai tali untuk mengarahkan barang barang yang sedang diangkat dengan crane. Jangan langsung memakai tangan kosong untuk memegang barang tersebut. Use ropes to steer materials or equipment that are being lifted by overhead crane / crane equipment. Do not use bare hands. Bekerja Didalam Tanah / Underground 1 Kejatuhan batu adalah musuh utama miner underground. Falling rock is the worst enemy of the undergrounf miners 2 Periksa langit langit, dinding dan bagian depan terowongan sebelum mulai bekerja dan selama bekerja disana Check back, ribs, and face for loose rocks in your work place before working, and throughout the shift. 3 Laporkan / turunkan / beri penyangga batuan yang rawan segera setelah anda temukan Report/ remove / support all loose rocks observed immediately 4 Diterowongan yang baru saja di blasting, perikasa kondisi batuan, mulai ketempat yang sudah man ke arahtempat yang belum diperiksa In open ground, check for loose rocks and secure them for a safe ground towards the untested area. 5 Jangan berada terlalu lama didepan drawpoint. Do not expose your self too long before open drawpoints

Infojual seperti hujan yang jatuh ± mulai Rp 20.000 murah dari beragam toko online. cek Seperti Hujan Yang Jatuh ori atau Seperti Hujan Yang Jatuh kw sebelum . SELAMAT DATANG di hargano.com, Semoga Rezeki Kita nambah 1000x lipat ^_^ Home › Harga › Seperti Hujan Yang Jatuh. Daftar Harga Seperti Hujan Yang Jatuh Agustus 2022 Terpeleset, tersandung, dan terjatuh mengakibatkan lebih dari pekerja mengalami cedera setiap tahunnya atau rata-rata satu pekerja mengalami cedera setiap dua menitnya.─ Occupational Safety and Health Administration OSHA dan National Safety Council NSC Terpeleset slip, tersandung trip, dan terjatuh fall mungkin terlihat bukan masalah besar, namun ketiganya menyumbang insiden yang cukup banyak dan fatal di tempat kerja. Di Amerika Serikat, kecelakaan akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh menyumbang 15% kematian tidak disengaja, menempati urutan kedua setelah kecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor. Dampak yang ditimbulkan akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh tidak pernah sederhana. Tidak hanya mengakibatkan luka ringan, cedera serius/ fatal hingga kematian bagi pekerja, namun juga mengakibatkan kerugian ekonomi bagi perusahaan. Maka sangat penting bagi manajemen dan pekerja untuk memahami bagaimana terpeleset, tersandung, dan terjatuh dapat terjadi serta bagaimana cara menghilangkan atau meminimalkan bahaya tersebut di tempat kerja. Apa itu terpeleset, tersandung, dan terjatuh? Terpeleset Rambu K3 Bahaya Terpeleset Terpeleset terjadi karena kurangnya gesekan atau traksi antara alas kaki yang pekerja gunakan dan permukaan lantai. Penyebab umum terpeleset, di antaranya Tumpahan di lantai kerja Permukaan lantai yang basah atau berminyak Bahan-bahan kering yang jika tercecer dapat menyebabkan lantai kerja menjadi licin, seperti debu, tepung, pasir, serbuk kayu, dan sebagainya. Alas kaki licin Bahaya yang terbentuk akibat cuaca, seperti genangan air, salju, dll. Tersandung Rambu K3 Bahaya Tersandung Tersandung terjadi ketika kaki menabrak sebuah benda dan pada saat bersamaan tubuh tetap bergerak, sehingga mengakibatkan pekerja kehilangan keseimbangan. Penyebab umum tersandung, di antaranya Material yang melintang di area lantai kerja, seperti kabel, selang, kawat, atau benda lain Pencahayaan yang buruk Permukaan lantai kerja tidak rata, misalnya adanya karpet, perbedaan atau pergantian ketinggian permukaan lantai Tangga yang rusak atau ketinggian anak tangga yang tidak sama. Terjatuh Rambu K3 Bahaya Terjatuh Terjatuh dapat terjadi di level yang sama atau terjatuh ke level yang lebih rendah. Terjatuh terjadi ketika pekerja kehilangan keseimbangan akibat terpeleset atau tersandung. Siapa yang bertanggung jawab melakukan pencegahan bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh? Manajemen memiliki tanggung jawab penting untuk melindungi keselamatan dan kesehatan para pekerjanya. Upaya manajemen dalam melindungi pekerja salah satunya adalah dengan mengembangkan program pencegahan bahaya yang ada di tempat kerja. Manajemen dapat mengembangkan langkah-langkah pencegahan melalui pelaksanaan tata graha yang baik, memasang rambu-rambu K3, hingga pelatihan untuk pekerja. Namun perlu Anda ketahui, dalam pencegahan bahaya ini, manajemen tidak dapat memaksa pekerjanya untuk tetap fokus dan konsentrasi selama bekerja, tetapi manajemen dapat membantu para pekerja untuk memahami bagaimana perilaku atau kondisi mereka bisa mempengaruhi keselamatan mereka sendiri. Sumber Dalam hal ini, pekerja juga memiliki tanggung jawab yang sama seperti manajemen. Pekerja bertanggung jawab atas keselamatan mereka sendiri. Manajemen dapat membantu menumbuhkan tanggung jawab pekerja dengan mengubah kebiasaan, menumbuhkan kesadaran dan memberikan pelatihan. Pelatihan dapat mendorong pekerja untuk membangun perilaku aman dan sama-sama bertanggung jawab dalam mengurangi frekuensi kecelakaan kerja akibat terpeleset, tersandung, dan terjatuh. Tanggung Jawab Perusahaan Tanggung Jawab Pekerja Memberikan pelatihan Berpartisipasi aktif dalam pelatihan Memelihara kondisi area kerja Melaporkan isu pemeliharaan terkait kondisi di area kerja Mengembangkan kebijakan/ prosedur Mematuhi kebijakan/ prosedur Membuat prosedur tata graha yang baik good housekeeping Mematuhi atau menerapkan prosedur tata graha yang baik good housekeeping Membangun budaya keselamatan di perusahaan Terlibat dalam membangun budaya keselamatan di perusahaan Selalu mengingatkan pekerja tentang pentingnya keselamatan pejalan kaki atau saat berada di jalur kendaraan Memperbaiki perilaku tidak aman/ kebiasaan saat berjalan kaki, serta menjadikan keselamatan sebagai prioritas Apa yang harus dilakukan untuk mencegah bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh di tempat kerja? Menurut OSHA, bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh merupakan masalah serius bagi pekerja dan perusahaan, namun risikonya dapat diminimalkan dengan 10 langkah pencegahan berikut ini Sumber 1. Gunakan alas kaki yang tepat Cara ini cukup sederhana, namun sering kali terabaikan. Dalam hal ini, pengusaha wajib menyediakan sepatu keselamatan yang tepat sesuai kondisi area kerja. Pastikan alas kaki memiliki fitur anti licin, nyaman dan pas digunakan pekerja. 2. Pasang pelapis lantai Periksa lantai yang tidak rata dan rusak. Ganti segera apabila diperlukan. Pertimbangkan untuk memasang pelapis lantai anti slip atau mengganti pelapis lantai yang sudah aus. Hal ini dapat mencegah bahaya terpeleset, terutama di area yang terdapat banyak debu dan gemuk. 3. Jaga area kerja tetap bersih, rapi, dan aman Pastikan Anda menerapkan tata graha housekeeping yang baik di tempat kerja. Pastikan lantai kerja tetap kering dan bersih. Segera bersihkan permukaan yang basah atau terdapat tumpahan. Letakkan barang atau peralatan kerja sesuai posisi yang telah ditetapkan. Poster K3 Work Area Management Buatlah demarkasi yang membedakan jalur pekerja dan area penumpukan barang. Rapikan kabel-kabel yang melintang dan beri pelindung untuk meminimalkan risiko tersandung. Pastikan semua area jalan bebas dari halangan apa pun. 4. Pastikan area kerja memiliki pencahayaan yang baik Penyediaan pencahayaan yang baik di area kerja dan area pejalan kaki perlu dilakukan agar pandangan lebih jelas. Selain meminimalkan kecelakaan kerja, pencahayaan yang baik juga dapat berdampak baik pada peningkatan produktivitas, efisiensi kerja, dan pengurangan kesalahan kerja. 5. Pasang tanda peringatan atau alat pengaman Pemasangan tanda peringatan, barikade, atau alat pengaman lainnya dimaksudkan untuk membatasi akses ke area yang menimbulkan kemungkinan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh. 6. Memasang floor marking di area lorong Pasang floor marking penandaan pada lantai di lorong-lorong untuk memberi tahu dimana letak area pejalan kaki, pintu dan tangga. Jaga area lorong tetap bersih, mendapat pencahayaan yang cukup dan jalur bebas dari halangan apa pun. 7. Memasang rambu K3 terpeleset, tersandung dan terjatuh Memasang rambu K3 dapat membantu mengingatkan pekerja akan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh yang terdapat di area kerja dan mengingatkan pekerja agar selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas di area yang berpotensi menimbulkan bahaya-bahaya tersebut. Rambu K3 Terpeleset, Tersandung, dan Terjatuh 8. Gunakan alat pelindung jatuh yang tepat dan memadai Sistem perlindungan bahaya jatuh adalah komponen yang penting dalam perencanaan pencegahan bahaya terjatuh. Pastikan pekerja menggunakan alat pelindung jatuh yang tepat dan peralatan dalam kondisi baik saat bekerja di ketinggian. 9. Periksa tangga atau perancah sebelum bekerja di ketinggian Sebelum menggunakan tangga atau perancah, periksa kelayakan peralatan tersebut sebelum digunakan. Inspeksi harus dilakukan oleh pekerja yang kompeten dan terlatih. Lakukan pemeriksaan visual dan menyeluruh pada tangga atau perancah. Jika tangga atau perancah tidak layak pakai, pasang rambu K3 untuk memberi tahu pekerja lain bahwa peralatan tersebut tidak dapat digunakan/ sedang diperbaiki. 10. Berikan pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh Seperti jenis bahaya lainnya, bahaya terpeleset, tersandung dan terjatuh juga menjadi fokus penting dalam pelatihan keselamatan untuk pekerja. Pastikan semua orang yang berada di area kerja, mengenali dan memahami pencegahan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh serta mereka menggunakan Alat Pelindung Diri APD dengan benar bila diperlukan. Penting! 1. Kebanyakan bahaya terpeleset, tersandung, dan terjatuh dapat dicegah 2. Selalu waspada setiap bahaya, seperti kondisi tangga yang tidak aman, permukaan lantai yang basah dan licin, serta pencahayaan yang buruk. 3. Segera perbaiki setiap bahaya yang Anda temukan atau laporkan potensi bahaya tersebut ke supervisor Anda. Semoga Bermanfaat, Salam safety! Sumber SxPIE45.
  • x523w3rdko.pages.dev/67
  • x523w3rdko.pages.dev/174
  • x523w3rdko.pages.dev/141
  • x523w3rdko.pages.dev/125
  • x523w3rdko.pages.dev/242
  • x523w3rdko.pages.dev/103
  • x523w3rdko.pages.dev/198
  • x523w3rdko.pages.dev/489
  • bahaya barang terjatuh dari atas